#TM6Sabtu240318 Instagram as Middlemen

Vanilla adalah sebuah bisnis fashion muslimah yang mengedepankan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Berdiri pada Maret tahun 2013, Vanilla di bangun oleh Atina Maulia sebagai Founder dan Intan Kusuma Fauzia sebagai CEO. Vanilla Hijab adalah salah satu toko online di Instagram yang sedang terkernal saat ini, menjual pakaian muslimah dan hijab berkualitas terbaik. Kini pengikut (followers) yang dimiliki akun Instagram @vanillahijab telah mencapai 924k.

Dan saat ini, saya akan membahas tentang aliran distribusi produk vanillahijab hingga sampai ke konsumen melalui perantara Instagram.

Aliran Distribusi:

@vanillahijab  ➡

Instagram ➡

Konsumen

Instagram sebagai middlemen, yaitu sebagai perantara untuk memudahkan pendistribusian produk @vanillahijab hingga sampai ke konsumen.
Disini, menurut saya Instagram lebih mirip dengan karakteristik "Merchant Middlemen" dan dapat dikategorikan sebagai "Dropshipper" yaitu, Instagram bersifat Limited Function karena tidak memiliki gudang dan tidak menangani pengiriman barang pesanan ke pelanggan. Instagram hanya sebagai perantara membantu penjualan produk tersebut dengan menampilkan informasi produk dari produsen berupa gambar dan video tanpa memiliki produk tersebut. Tetapi terdapat perbedaan dengan karakteristik "Dropshipper" yaitu, Instagram tidak bertanggung jawab atas barang pesanan tersebut.

Untuk profit/keuntungan yang didapatkan oleh Instagram, yaitu Instagram mendapat profit dari para penggunanya yang men-download aplikasi Instagram serta mendaftar/membuat akun diInstagram. Saat pegguna men-download aplikasi Instagram akan dikenakan biaya akses data (kuota internet), hal ini merupakan salah satu pemasukan Instagram yang bekerja sama dengan operator seluler untuk pembagian keuntungan dari penjualan kuota.



Referensi:
https://www.instagram.com/vanillahijab/
http://vanillahijab.com/tentang-kami
http://aitinesia.com/bagaimana-cara-instagram-mendapatkan-uang/