Saturday 14 April 2018

#TM8Sabtu140418 Value Chain

Value Chain
Value Chain (Rantai Nilai) memisahkan perusahaan menjadi kegiatan strategis yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan sumber potensial diferensiasi yang ada. Perusahaan memperoleh keuntungan kompetitif dengan melakukan kegiatan strategis penting ini menjadi lebih murah atau lebih baik daripada pesaingnya. Rantai nilai perusahaan tertanam dalam arus aktivitas yang lebih besar yang bisa sebut sistem nilai. 
Analisis value chain adalah alat strategi yang digunakan untuk menganalisis aktivitas internal perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengenali, kegiatan mana yang paling berharga (yaitu sumber biaya atau keunggulan diferensiasi) kepada perusahaan dan mana yang dapat ditingkatkan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Dengan kata lain, dengan melihat ke dalam kegiatan internal, analisis mengungkapkan di mana keuntungan atau kerugian kompetitif suatu perusahaan. Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatannya lebih baik daripada yang akan dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui keunggulan biaya, ia akan mencoba melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah daripada yang akan dilakukan pesaing. Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya lebih rendah daripada harga pasar atau untuk menyediakan produk unggulan, ia memperoleh laba.

Value Chain Model. It shows primary activities: inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing & sales, logistics and secondary activities: firm infrastructure, procurement, human resource management, technology. If managed properly, a combination of primary and secondary activities result in profit. 

Referensi: 
Michael E. Porter (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance Page 33-55.. United States of America.
https://www.strategicmanagementinsight.com/tools/value-chain-analysis.html

No comments:

Post a Comment