Saturday 24 February 2018

STMT Trisakti

Sejarah STMT Trisakti

Tahun 1970 STMT Trisakti dikenal dengan nama Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti. Kemudian dengan Keputusan Mendikbud No.0332/O/1985 tanggal 27 Juli 1985 berubah menjadi Akademi Administrasi Udara Niaga Trisakti.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0860/O/1986 tanggal 6 Desember 1986, status dan nama lembaga ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti disingkat STMT Trisakti.

Ketika itu STMT Trisakti mengelola 2 (dua) jenjang pendidikan, yaitu: a. Jenjang Pendidikan D.III b. Jenjang Pendidikan D.IV. STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma IV untuk Program Studi Manajemen Transpor Darat (D.IV MTD), berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 0895 / O / 1986 tanggal 29 Desember 1986.

STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III untuk Program Studi Manajemen Transpor Laut (D.III MTL), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 481/DIKTI/Kep/1993 tanggal 13 Agustus 1993, dengan Status TERDAFTAR.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 18/DIKTI/Kep/ 1998 tanggal 26 Januari 1998, Program Studi Diploma IV (D.IV) berubah menjadi Program Studi Strata 1 (S.I) Manajemen, dengan konsentrasi :
  • Manajemen Transpor Udara (MTU)
  • Manajemen Transpor Darat (MTD)
  • Manajemen Transpor Laut (MTL)
Pada tahun 1998, STMT Trisakti memperoleh izin menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Logistik dan Material (D.III MLM), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 194/DIKTI/Kep/1998 tanggal 15 Juni 1998, dengan Status Terdaftar.

Pada tahun 2005, STMT Trisakti memperoleh izin operasional untuk penyelenggaraan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Transportasi dan Logistik berdasarkan surat DIKTI No. 646/D/T/2005 tanggal 3 Maret 2005.


Sampai saat ini, Sekolah Tinggi Manajemen Trisakti Terus berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Alasan Memilih Kampus STMT Trisakti

Alasan saya memilih kampus STMT Trisakti adalah karena kakak kandung saya lulus dari kampus ini dan sekarang kerja di perusahaan Logistik yang lumayan bagus. Juga kebetulan karena saya tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang saya minati sewaktu itu. Akhirnya keluarga saya merekomendasikan kampus ini, jadilah saya masuk kampus ini.

Alasan Memilih Jurusan Manajemen Logistik & Material

Alasannya itu simple saja sih karena menurut saya dan keluarga, kalau di bidang logistik itu bisa mencakup semuanya (darat, laut dan udara) tidak hanya fokus di satu bidang. Dan prospek kerjanya pun luas dan menjanjikan, karena saat ini Ilmu Logistik sedang banyak diperlukan diberbagai perusahaan.

Rencana Setelah Lulus ingin Bekerja dimana & dibidang apa

Saya berencana setelah lulus dari STMT Trisakti sambil mendaftar kerja di perusahaan saya ingin mencoba mendaftar beasiswa Pascasarjana untuk kuliah di luar negeri (Inggris), sambil menunggu panggilan kerja. Dan untuk bekerja, cita-cita saya ingin menjadi PNS di Departemen Perhubungan, karna saya ingin bekerja di pemerintahan. Unuk bidangnya saya ingin menjadi Staff Ahli Bidang Multimoda dan Kesisteman Perhubungan. Untuk alternatifnya, jujur saja saya masih memikirkan dan mencari-cari perusahaan yang bagus dan cocok dengan saya.

#TM2Sabtu240218 Fungsi Saluran Distribusi

Secara umum, ada dua jenis saluran yaitu:
1. Saluran Distribusi Fisik, berhubungan dengan aspej fisik dari produk, termasuk semua metode, sarana dan bagian dari produk atau dari produsen. Produk yang dikirim secara fisik melalui saluran ini, untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan, factory outlet, toko ritel atau bahkan rumah pelanggan.
2. Saluran Distribusi Perdagangan atau Transaksi, ini berhubungan dengan aspek nonfisik dalam produk dari titik asal mereka ke titik konsumsi.


  • Produsen Langsung ke Konsumen

Saluran pemasaran langsung adalah saluran distribusi yang paling sederhana dan terpendek, dan tidak memiliki tingkat perantara. Saluran ini bisa menjadi bagian dari strategi pemasaran directselling, yang terdiri dari produsen yang menjual langsung ke konsumen akhir. Produk yang disesuaikan untuk pelanggan tertentu dan yang dipesan melalui katalog atau iklan surat kabar adalah contoh barang yang biasa didistribusikan melalui saluran ini.


  • Produser ke Pengecer ke Konsumen

Saluran ini mengandung satu atau lebih tingkat perantara, yang disebut sebagai saluran pemasaran tidak langsung. Produsen mengirimkan barang sendiri langsung ke toko ritel besar, yang kemudian menjual produk ini ke pengguna akhir. Secara umum, saluran ini cocok untuk produsen yang mendistribusikan produknya dalam ukuran TL.


  • Produser ke Wholesaler ke Retailer ke Konsumen

Beberapa produsen kecil tidak mengizinkan mereka mendistribusikan produk mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka mengandalkan layanan distribusi khusus pedagang grosir, yang memasok sejumlah besar pengecer. Juga cocok untuk pengecer kecil yang tidak mampu membeli produk dalam jumlah banyak.


  • Produser via 3PL atau Broker ke Retailer ke Konsumen

Penyedia layanan distribusi pihak ketiga dan pialang perantara lainnya memasok produk pabrikan ke toko ritel. Penggunaan penyedia 3PL telah meningkat seiring distribusi produk menjadi lebih mahal dan lebih rumit. Perundang-undangan yang terus berubah dan peraturan dan peraturan yang ketat mengenai distribusi produk dapat membenarkan meningkatnya kebutuhan akan penyedia layanan distribusi pihak ketiga, perusahaan yang ahli dalam bidang distribusi dan pergudangan, serta fungsi logistik lainnya.


  • Produser melalui Broker ke Wholesaler ke Retailer ke Consumer

Saluran ini merupakan saluran distribusi fisik dengan tiga perantara. Saluran ini mirip dengan saluran sebelumnya kecuali produsen diwakili oleh pialang yang mengantarkan produk mereka melalui pedagang grosir. Secara umum, broker mungkin mewakili baik produsen atau pedagang grosir dengan mencari pasar barangnya atau dengan mencari sumber pasokan untuk pesanannya.


  • Saluran Business-to-Business

Saluran distribusi industri pertama yang bisa digunakan oleh pemasar bisnis adalah saluran pemasaran langsung, yang sangat mirip dengan saluran pertama, tetapi konsumen akhir diganti dengan pelanggan bisnis. Sebagian besar barang industri seperti bahan baku, peralatan, dan komponen dijual melalui saluran bisnis ini. Tidak perlu pedagang grosir atau perantara lainnya di saluran ini karena barangnya dijual dalam jumlah banyak. Dalam hal aksesoris kecil, produsen menjual produk mereka ke pedagang grosir atau distributor industri, yang pada gilirannya menjualnya kepada pelanggan bisnis. Pialang dan agen penjualan juga merupakan perantara umum dalam saluran pemasaran industri.

Refrensi: Reza Zanjirani Farahani., Shabnam Rezapour., Laleh Kardar. 2011. Logistics Operations and Management Concepts and Models. USA

Saturday 17 February 2018

#TM1Sabtu170218 Pengertian dan Fungsi Manajemen Distribusi

MANAJEMEN DISTRIBUSI


Pengertian: "Distribusi adalah aktivitas pemasaran dalam rangka memudahkan dalam penyampaian atau menyalurkan produk baik barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Manajemen Distribusi adalah mengembangkan strategi yang searah dengan tujuan perusahaan, berdasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang fisik maupun non-fisik guna mencapai tujuan perusahaan"
Fungsi:
"-Fungsi Penyediaan Fisik, terkait dengan proses perpindahan barang secara fisik dari produsen ke konsumen.
-Fungsi Pengumpulan, terkait dengan melakukan pengumpulan barang dari beberapa sumber atau beberapa macam barang dari sumber yang sama
-Fungsi Penyimpanan, sebelum barang-barang disalurkan kepada konsumen, barang disimpan terlebih dahulu untuk menjamin keselamatan dan keutuhan barang-barang
-Fungsi Pemilihan, ini dilakukan dengan cara menggolong-golongkan, memeriksa, dan menentukan jenis barang yang disalurkan
-Fungsi Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang diproduksi ke tempat barang dikonsumsi
-Fungsi Penjualan, yaitu pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dengan adanya hal ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut
-Fungsi Pembelian, setiap ada penjualan berarti ada kegiatan pembelian, pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut
-Fungsi Penunjang, ialah fungsi yang menunjang terlaksananya fungsi-fungsi yang lain"

Kesimpulan:
Manajemen Distribusi adalah mengembangkan strategi yang searah dengan tujuan perusahaan, berdasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang fisik maupun non-fisik guna memudahkan dalam penyampaian dan penyaluran produk agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun beberapa fungsi manajemen distribusi, yaitu fungsi penyediaan fisik, fungsi pengumpulan, fungsi penyimpanan, fungsi pemilihan, fungsi pengangkutan, fungsi penjualan, fungsi pembelian dan fungsi penunjang.

Referensi:
Yusuf (18 Februari 2018). Pengertian Distribusi, Saluran, Fungsi, Kegiatan dan Contohnya http://jurnalmanajemen.com/distribusi/
https://plus.google.com/105993107935879319696/posts/YqoWBENytLs
http://www.artikelsiana.com/2014/11/tujuan-tujuan-distribusi-fungsi-fungsi-distribusi.html